Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Di sela kegiatan PKL, Mahasiswa D3 Farmasi Stikes Muhammadiyah Manado melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan obat herbal yang bertempat di PKM Tuminting. Kegiatan ini diikuti oleh 6 orang mahasiswa di antaranya Mayu Marsela Manenggehe, Muhammad Nur Piu, Diana Wahyu Utami, Fajar Kurniawan, Salsabila Rentambala, dan Anisa Indah Setiawan yang didampingi oleh Drs. Amir Fatah (Praktisi Herbal Stikes Muhammadiyah Manado). Sosialisasi berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang diawasi langsung oleh apt. Reynander K. Runtuwene, S.Farm. (Apoteker PKM Tuminting) dan Iteke Tuda, S.Farm. (TTK PKM Tuminting).
Masyarakat yang kala itu sedang menunggu antrian untuk berobat di PKM Tuminting, menyambut baik dilaksanakannya sosialisasi ini. Masyarakat diedukasi tentang cara membuat obat herbal yang dapat meningkatkan imunitas di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini. Bahan-bahan yang digunakan pun umumnya sering kita temukan di mana-mana, terutama di dapur.
Salah satu bahan yang digunakan saat sosialisasi ialah jahe merah yang terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini didukung setelah dilakukannya skrining aktivitas imunomodulator secara in vitro terhadap 20 tanaman obat tradisional Indonesia oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Dari hasil skrining tersebut, diketahui bahwa 6 tanaman obat yang menjadi kandidat imunomodulator COVID-19 di antaranya kunyit, temulawak, jahe merah, meniran, kencur, dan sambiloto.
Untuk memudahkan masyarakat memahami materi yang disampaikan, Mahasiswa D3 Farmasi membuat dan membagikan brosur kepada masyarakat. Dengan brosur tersebut, diharapkan masyarakat bisa langsung mempraktikkan dengan benar cara membuat obat herbal peningkat imunitas secara mandiri setelah kembali ke rumah masing-masing.
Menurut saya,ternya tanaman obat herbal seperti jahe merah sangat penting bagi masyarakat karna dapat meningkatkan imunitasi tubuh